Sabtu, 11 Februari 2023

Rangkuman Koneksi Antar Materi Modul 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

 Pembelajaran modul 3 Pemimpin Pembelajaran dalam Pengembangan Sekolah dimulai dengan mengerjakan soal pretes pada modul 3.a yang dilaksanakan pada tanggal 1 februari 2023 setelah itu dilanjutkan dengan menyimak video pada 3.b Etika Akademik Pemimpin Pembelajaran. 

Pada modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin dilaksanakan dengan menggunakan alur MERDEKA. 

Mulai dari Diri (1 Februari 2023)

Eksplorasi konsep (2-3 Februari 2023)

Ruang Kolaborasi (6-7 Februari 2023)

Demonstrasi Kontekstual (8-9 Februari 2023)

Elaborasi Pemahaman (10 Februari 2023)

Koneksi Antar Materi (11-12 Februari 2023)

Aksi Nyata (13-14 Februari 2023)

Rangkuman pemahaman materi pada modul 3.1 ini dipandu dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

Panduan Pertanyaan untuk membuat Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antarmateri):

1.     Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?

Apabila seorang pemimpin pembelajaran dihadapkan sebuah kasus dilema etika untuk membuat keputusan sebaiknya harus berpedoman pada filosofi KHD dengan Pratap  Triloka Pendidikan yaitu:

Ing Ngarso sung tuladha: menjadi teladan, pemimpin yang baik dan patut ditiru orang lain

Ing madya mangun karso: memberdayakan, menyemangati, memotivasi dan membuat orang mampu mengeluarkan kemampuan, daya dan upaya untuk meningkatkan kualitas dirinya.

Tut wuri handayani : mempengaruhi dan mendorong orang lain untuk tumbuh dan percaya diri dalam meningkatkan kompetensi dirinya.

2.     Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Salah satu nilai kebajikan yang sangat mempengaruhi kita dalam mengambil keputusan adalah KEADILAN dan TANGGUNG JAWAB. Adil merupakan dapat menempatkan suatu sesuai porsinya sedangkan tanggung jawab adalah wujud berani menghadapi resiko baik sengaja maupun tidak sengaja atas tindakan yang telah dilakukan.

Nilai ini harus ditanamkan sejak dini dan dibudayakan dalam lingkungan sekolah agar nantinya murid kita menjadi orang yang bijak dalam mengambil keputusan.

3.     Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.

Salah satu tujuan kegiatan coaching adalah menggali lebih dalam potensi dari coachee. Melalui proses coaching akan terjadi sebuah solusi atau pengambilan keputusan yang mengarah pada hal-hal positif yang artinya keputusan-keputusan yang diambil berpihak pada murid. Melalui kegiatan coaching pengambilan keputusan akan lebih efektif karena keputusan yang diambil dari potensi yang dimiliki seseorang. Sehingga keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan mendorong terwujudnya well being di lingkungan sekolah.

4.     Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Guru sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengelola dan menyadari aspek sosial emosional agar mampu bijak dalam mengambil dan menguji keputusan. Seorang guru yang memiliki kesadaran diri yang baik akan menunjukkan integritas dan tanggung jawab dalam memutuskan masalah yang berkaitan dengan dilemma etika.

Guru juga memiliki kesadaran penuh ketika menghadapi suatu dilema etika sehingga focus rasa ingin tahu dan nilai kebajikan akan mempengaruhi keputusan guru dalam menciptakan keputusan yang berdampak positif.

5.     Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?

Pada pembahasan kasus dilemma etika atau bujukan moral, nilai-nilai yang dianut sebagai seorang pendidik adalah kebenaran, keadilan, persatuan, toleransi dan tanggung jawab. Dengan berpegang teguh pada nilai-nilai tersebut maka sebuah keputusan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan prinsip berpusat pada murid serta mendorong terjadinya budaya positif di sekolah.

6.     Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman?

Dengan menjalankan prinsip among KHD dan pola pikir Inquiry Apresiatif diharapkan mampu menjalankan peran-perannya. Menjadi pemimpin pembelajaran juga berarti menjadi pemimpin yang berpusat penuh pada komponen pembelajaran dan warga sekolah. Guru berperan besar dalam membuat lingkungan yang aman, nyaman dan menyenangkan sehingga sekolah sebagai wadah untuk mendidik dan mengarahkan murid sesuai kodratnya.

7.     Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?

Tantangan dalam melakukan membuat keputusan yaitu adanya perbedaan sudut pandang dari tiap individu atau kelompok. Di instansi pasti terdapat pro dan kontra dalam menjalankan system yang sudah dijalankan oleh sekolah dan sebaiknya warga sekolah berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan bersama. Tentu dalam mengatasi ini  seorang pemimpin sangat berkaitan dalam menganalisa kasus yang terjadi dengan menerapkan perubahan paradigma yang ada di lingkungan sekolah yaitu :

  1. Individu lawan masyarakat (individual vs community)
  2. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
  3. Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
  4. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dalam menganalisa kasus dilemma etika yang terjadi di sekolah.

8.     Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?

Agar dapat memutuskan pembelajajaran yang tepat untuk potensi murid yang berbeda-beda. Kita harus mengetahui kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Dengan memahami kebutuhan belajar murid tentu kita akan menyusun pembelajaran yang berpihak pada murid yaitu pembelajaran berdiferensiasi KSE baik dari sisi konten, proses dan produknya sehingga murid semakin merdeka dalam belajarnya.

9.     Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Seorang pemimpin pembelajaran sudah seharusnya bijak dalam mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang bijaksana memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab dan keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid agar kehidupan masa depan murid dapat terpenuhi dengan baik.

10.  Apakah kesimpulan akhir  yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Menjadi seorang pemimpin pembelajaran hendaknya memahami karakteristik murid yang berbeda baik dari sosial maupun emosional. Seorang pendidik juga harus memahami fiosofi oendidikan ala KHD seta memahami prinsip dan nilai seorang guru pemahaman tersebut dapat di eksplorasi menggunakan coaching/ supervise akademik. Dengan demikian akan muncul keputusan yang mampu menciptakan budaya positif demi terwujudnya visi sekolah yang berpihak pada murid.

11.  Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?

Pemahaman saya terhadap materi tentang konsep-konsep yang telah dipelajari di modul ini yaitu: penerapan 4 paradigma dilemma, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan penguji keputusan sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan dilema etika (benar lawan benar) atau bujukan moral (benar lawan salah).

Hal diluar dugaan yang saya dapatkan pada modul ini adalah ketika menemukan kasus dilema etika maka perlu pula untuk melakukan investigasi opsi trilema yaitu mencari solusi diluar pilihan yang ada agar muncul ide kreatif yang bisa diterima semua pihak.

12.  Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?

Iya pernah, saat itu dilemma etika yang saya alami berdasarkan paradigma Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty). Saat itu saya hanya memikirkan apakah keputusan yang saya ambil merupakan bentuk hasil kepedulian terhadap masalah yang yang dihadapi. Setelah saya mempelajari modul ini ternyata kasus dilema etika perlu diselesaikan dengan langkah-langkah pengambilan dan penguji keputusan agar dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dengan menganalisa melalui paradigma dan prinsip pengambilan keputusan.

 

13.  Bagaimana dampak mempelajari konsep  ini buat Anda, perubahan  apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Setelah mempelajari modul ini dalam mengambil keputusan kita sebagai seorang guru tidak serta merta atas otoritas atau pandangan bahwa kita dapat mengontrol siswa secara penuh . tetapi keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai-nilai kenbjikan tanggung jawab dan berpihak pada murid. Keputusan yang dialbi dapat melaui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.

14.  Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Sangat penting mempelajari modul ini sebagai seorang pemimpin dimana sebuah keputusan yang diambil haris berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dan tidak salah langkah atau bahkan merugikan salah satu pihak yang itu akan menimbulkan permasalahan baru. Dengan mempelajari modul ini diharapkan setiap keputusan yang diambil adalah langkah terbaik dan paling bijak serta berdampak positif.

Kesimpulan dari materi pada modul 3.1 ini bahwa ketika kita dihadapkan pada studi kasus yang terjadi hal yang pertama kita lakukan adalah menelaah dan mnganalisa dengan teliti apakah ini merupakan kasus dilema etika atau bujukan moral yang selanjutnya kita padukan dengan 3 prinsip pengambilan keputusan dan 4 paradigma dilema yang kemudian kita akan mengambil 9 langkah pengambilan dan menguji keputusan dan yang paling penting adalah kita harus bertanggung jawab atas hasil keputusan yang telah kita buat.

berikut merupakan video animasi pada rangkuman modul 3.1 ini


0 komentar:

Posting Komentar